Rabu, 31 Desember 2014

Panen Raya Liburan Akhir Tahun

Di zaman pemerintahan Presiden Soeharto berita panen raya sering sekali kita dengar. Mengambil tempat ditengah sawah pertanian rakyat  Pak Harto terlihat berwibawa dengan setelah baju lengan pendek, berkaca mata hitam, tentu tak lupa dengan senyum khas beliau. Bila ada Pak harto tentu lak luput dari Ibu Tien yang setia mendampingi setiap tugas kenegaraan sang presdien. Ditengah gegap gempita rakyat yang umumnya petani Presiden dan Ibu negara beserta para elit menteri di era pemerintahannya terlihat mengangkat hasil potongan padi secara serentak sebagai simbolis panen raya hasil tani negeri ini. Itu sebagian dari bagaiaman cerita panen raya dikala itu. Kita tinggalkan cerita pak harto dengan panen rayanya, karenakita tidak akan berbicara tentang itu, tetapi tentang panen raya saat ini.

Cerita panen raya pertanian memang sudah agak asing ditelinga kita. Namun, dihari-hari besar seperti ini, terlebih ditambah dengan libur akhir tahun banyak sekali yang menikmati panen raya. Namun, dalam hal ini panen raya bukan dinikmati oleh petani akan tetapi dinikmati oleh para pedagang dan para penjajal jasa.
Hari ini kebetulan saya ada janji dengan seorang teman untuk mengambil modem di Bogor. Ini hari libur, namun berbeda dengan libur biasanya. Bila saat libur biasanya kita bisa dengan mudah dan tidak lama mengantri tiket commuterline, namun hari ini sangat berbeda. Diantrian depan terlihat gerombolan ibu-ibu yang membawa bebebrapa orang anak. Tampak serang anak yang lebih besar menjijing tas plastik berisi botol susu dan dot bayi. Bukan hanya itu, ada tas seperti tempat pakaian anak yang tergeletak dilantai antrian tiket commuter ini. Diantrian belakang terlihat muda mudi yang saling bercengkerama satu sama lain. Terlihat mereka begitu gembira menikmati liburan musim ini.

Tak lama setelah antrian selesai, bergegas masuk menuju peron ke arah Kota Bogor. Setelah didalam commuter terlihat kembali seperti pemandangan diantrian tiket kereta. Banyak sekali keluarga dengan anak-anak yang masih kecil di dalam kereta. Selain itu juga benyak sekali pasangan muda-muda seolah kompak beramai-ramai menikmati liburan bersama. Entah memang mereka memiliki rencana bersama atau masing-masing yang jelas banyak sekali anak muda mudi bepergian hari ini. Tak seperti biasanya mereka memenuhi gerbong-gerbong commuter menuju Kota Jakarta tujuan bekerja, tetapi hari ini mereka berbondong-bondong seakan menyerang Kota Bogor.

Pemandangan hari ini hampir semuanya seragam. Nyaris tidak bisa membedakan apakah masih berada ditempat yang sama atau sudah berpindah tempat. Hiruk pikuk manusia dan tawa riang menjadi sama dimana-mana. Tak terkecuali di sebuah rumah makan cepat saji tepay di depan stasiun besar Bogor. Biasanya rumah makan ini sepi seperti Kuburan Etnis Tionghua. Begitulah kias menggambarkan perbedaan suasana hari ini dengan biasanya.Bayangkan saja, jangankan untuk bisa duduk dan menimati ketenangan kongkow bersama teman sebagaimana biasanya, untuk mendapatkan tempat duduk saja harus mengantri lama. Begitulah kiranya hari ini.


Bukan hanya rumah makan cepat saji saja yang beruntung hari ini. Seluruh tenda-tenda yang ada disekitar stasiun dan jembatan merah terlihat penuh sesak dipadati manusia. Hampir semua mengharuskan mengantri lama bila ingin mendapatkan makanan ataupun minuman, itupu kalau beruntung karena ada beberapa gerobak saya lihat sudah mulai beres-beres karena kehabisan dagangan. Mereka bisa senyum puas hari ini, dan mungkin sampai awal pergantian tahun depan karena liburan masih panjang. Dan ini berarti waktu panen mereka masih sangat lama, boleh jadi inilah panen raya mereka sepanjang tahun 2014. Semoga panen ini terus berlanjut sepanjang tahun depan. Dan aku, hanya bisa selonjoran menunggu teman sambil menikmati puyeng dan kepanasan di depan retail pakaian terbesar dinegeri ini. Selamat libur akhir tahun dan selamat panen raya...

Tidak ada komentar: