Jumat, 20 Februari 2015

Memenangkan UKM dalam MEA

Negara-negara ASEAN (Sumber:www.antaranews.com)
Pemberlakuan Masyarakan Ekonomi  Asean (MEA) sudah di depan mata tidak dapat dipungkiri lagi. Di dalam negeri geliat menghadapi MEA sudah begitu terasa. Walaupun yang terlihat dipermukaan adalah kecenderungan perusahaan-perusahaan besar berlomba mempersiapkan diri, bahkan beberapa BUMN mendapatkan suntikan dana dari pemerintah untuk  mempersiapkan menghadapi tantangan ini. Lalu bagaimana dengan UKM yang memang membutuhkan banyak sekali polesan agar tampil menarik dimata sepuluh Negara Asean lainnya.

Memoles penampilan UKM Indonesia untuk mampu bersaing dalam tantangan MEA bukan perkara mudah. Hal ini tentu dipengaruhi oleh banyaknya kekurangan pada UKM lokal. Permasalahan yang tidak sederhana ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah mengingat MEA akan diberlakukan pada penghujung tahun ini. Andai UKM mampu bersiap dan mempercantik diri, tentu akan sangat menguntungkan Indonesia, namun andai tidak mampu maka akan berjatuhan UKM lokal karena kalah dalam persaingan MEA. Kondisi ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia tentunya.

Untuk memenangkan MEA, UKM Indonesia membutuhkan banyak perbaikan disegala bidang. Diantara hal yang masih kurang baik dalam UKM kita adalah kualitas produksi, ketersediaan bahan baku, teknologi, SDM, promosi, biaya produksi yang tinggi, dan persaingan harga harga pasar masih menjadi tantangan yang besar. Tidak mudah untuk memperbaiki semuanya dalam waktu singkat, namun jika pemerintah memberikan perhatian lebih untuk UKM tentu kondisinya akan lebih baik.


Pelaku UKM tidak dapat bergerak sendiri untuk bersaing dalam pasar terbuka. Setidaknya berbagai kekurangan yang dimiliki akan membuat perjuangan pelaku UKM akan sulit. Dibutuhkan peran pemerintah untuk membuat UKM berdaya menghadapi tantangan sekelas MEA. Semoga pemerintah memiliki perhatian pada UKM agar tetap survive menghadapi tantangan pasar Asean dan global.

Manisnya Cara Desainer Muda Menjual Indonesia

Dian Pelangi, Barli Asmara, dan Saskia (Sumber: media.iyaa.com)
Beberapa hari yang lalu media heboh mempublikasikan bagaimana manisnya Dian Pelangi, Barli Asmara, dan Zaskia Sungkar dalam Couture Fashion Week (CFW), New York. Hampir semua media nasional dan internasional mempublikasikan even ini. Beruntungnya para desainer Indonesia dapat membuka jalan untuk berkarya di luar negeri. Namun, apakan even ini hanya menguntungkan mereka sebagai pelaku utama, bukankan ini kesempatan bagi Indonesia?.

Momen perhelatan CFW memang menjadi milik ketiga desainer muda berbakat yang hadir disana. Meriahnya panggung, gemuruh tepuk tangan, banjir pujian, dan terjualnya busana yang dipamerkan memang mutlak milik mereka. Dibalik itu semua, bukan hanya keadaan yang terlihat adalah keuntungan satu-satunya dari perhelatan ini. Banyaknya media yang mempublikasikan negeri asal desainer dan busana muslim yang diperagakan yang menjadi perbincangan dunia adalah milik bangsa Indonesia. Beberapa hal yang menguntungkan Indonesia dari even ini adalah:

Diplomasi budaya
Keberhasilan ketiga desainer Indonesia masuk CFW merupakan sebuah diplomasi dan promosi budaya. Seperti diketahui even tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahun, istimewanya tahun ini adalah mereka bertiga berhasil masuk dengan membawa busana muslim sebagai busana pilihan yang dipamerkan. Bukan mudah untuk menembus acara seperti ini untuk busana muslim, karena belum pernah diperagakan dalam acara yang sama sebelumnya. Berdasarkan informasi yang beredar, dibutuhkan satu tahun untuk meyakinkan panitia dan sponsor agar busana muslim dapat masuk kesana. Dan Alhamdulillah-nya mereka berhasil melakukannya dengan baik.

Setelah acara digelar, banyak sekali public yang antusias dengan aneka busana yang dikenakan model lokas USA. Antusiasme masyarakat terhadap busana yang dipamerkan menunjukkan keberhasilan mereka masuk kedalam ranah kultur yang berbeda. Sungguh ini luar biasa, kendati sebagian di dalam negeri mengkritik karena busana yang dibawa belum syar’i. Apapun komentar yang beredar setidaknya langkah mereka memperkenalkan busana yang tertutup, lebih sopan, namun tetap menarik berhasil. Toh, Dian Pelangi sendiri sebagai desainer dalam sebuah wawancara mengatakan untuk memperkenalkan busana muslim yang baik itu tidak bisa dilakukan dengan spontan. Tetapi pelan-pelan agar mereka tahu dulu, setidaknya paham, beginilah busana muslim. Dengan pagelaran busana ini mereka sudah melakukan diplomasi budaya dengan cara yang lebih baik dan elegan.

Dian Pelangi, Barli Asmara, dan Saskia, bersama Model (Sumber: www.lovelytoday.com)
Promosi Indonesia
Tidak dapat dipungkiri setiap perhelatan acara-acara besar fashion dunia selalu menjadi pusat perhatian kuli tinta. Banyangkan saya untuk acara sekelas CFW tentu akan diliput oleh jutaan media dari berbagai belahan dunia. Untungnya keunikan busana yang dipamerkan ketiga desainer Indonesia menjadi perhatian dunia. Nama Indonesia berulang-ulang disebut dalam berbagai media, dengan sendirinya menjadi pemberitaan yang menyenangkan untuk Indonesia. Kalau selama ini selalu pemberitaan tentang korupsi, bencana, atau politik yang semakin menggila, pemberitaan tentang fashion tentu akan merubah paradigma dunia tentang Indonesia.

Mimpi Pusat Busana Muslim Dunia
Para desainer Indonesia sangat memimpikan untuk menjadikan negeri ini sebagai kiblat fashion busana muslim dunia. Sebagai Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia, Indonesia memiliki kans yang besar menjadi pusat perhatian dalam busana muslim. Tentu saja ditunjang dengan trend busana muslim yang semakin besar beberapa tahun terakhir. Paling tidak, busana muslim sudah menjadi pilihan untuk tampil lebih mempesona dibandingkan zaman dahulu. Walaupun demikian tetap dibutuhkan kerja keras untuk menjadikan mimpi itu menjadi kenyataan.

Keberhasilan Dian, Barli, dan Saskia adalah langkah kecil yang dapat mengantarkan Indonesia menjadi pusat busana muslim dunia. Setidaknya dibutuhkan desainer-desainer lain yang juga melakukan hal yang sama, mengikuti even-even dunia dengan busana muslim yang khas dan tentunya mampu menculik mata dan pandangan dunia. Tidak hanya even luar negeri, didalam negeri juga harusnya mengadakan acara-acara serupa dengan mengundang perancang busana dan sosialita dunia. Dengan demikian bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia benar-benar menjadi trend setter dan pusat busana muslim dunia.

Akhirnya, apa yang telah dilakukan ketiga anak bangsa merupakan bukti nyata kerja keras, tidak hanya menguntungkan mereka sendiri, tetapi kita semua sebagai bangsa Indonesia. Sudah saatnya Indonesia bergerak dengan diplomasi budaya agara semua negara didunia lebih terbuka dan memahami Indonesia secara holistik. Karena budaya dapat menyatukan bangsa-bangsa yang berbeda dan tentu saja menjembatani perdagangan dan perekonian antar bangsa.


Salam semangat!!!.

Rabu, 18 Februari 2015

Selayang Pandang Tentang Personal Business Model



 
Gambar Ilustrasi Business Model (Sumber: manajemenppm.wordpress.com)
 Berbicara masalah bisnis mungkin yang akan terbayang oleh kita adalah sebuah perusahaan yang memproduksi barang atau perusahaan yang memberikan layanan jasa kepada konsumen. Memang selama ini begitulah persepsi kita tentang bisnis, karena bisnis adalah suatu kegiatan usaha baik yang menghasilkan barang atau jasa yang dapat dijual kepada pelanggan. Tidak ada yang salah dengan itu, apapun yang kita pikirkan sah-sah saja. Toh kita bebas berpikir dan berimajinasi. Bukan begitu? He he he. Namun dalam konteks ini kita akan berbicara yang agak sedikit berbeda, walaupun dalam frame yang sama.

Secara sederhana bisnis model dapat dikatakan sebuah perencanaan bisnis yang akan dijalankan sebuah usaha baik dalam konteks badan usaha maupun perorangan. Nah, dalam praktiknya semua usahawan akan menjalankan bisnisnya sesuai dengan model bisnis yang sudah dibuat, dengan harapan tujuan dapat dicapai. Kalaupun tidak dapat dicapai, bisa saja prosesnya dievalusi apakah sesuai atau tidak dengan panduan yang sudah dibuat. Kalaupun misalnya sudah sesuai namun belum mampu mencapai target, bisa saja malah model bisnisnya yang dievaluasi. Semuanya fleksibel dalam sebuah usaha, karena initinya adalah bagaimana melakukan sesuatu untuk mencapai produktivitas.

Banyak dari kita, termasuk saya tentunya ya (hehe, malus malus) galau dengan apa yang harus kita lakukan untuk sebuah usaha. Mungkin pembaca juga pernah mengalami kegalaun yang sama, tenang saja ya. Bukan hanya kita yang mengalami kegalauan seperti ini, tetapi hampir semua pengusaha diluar sana juga pernah mengalami kegalauan yang boleh dikatakan umum ini. Galaunya lebih dikarenakan belum mampu menentukan apa atau bagaimana bisnis harus dilakukan?. Seperti ituuuu, gak ikutan Syahrini loh ya… hehe. Nah untuk memecahkan masalah ini kemungkinan karena banyak dari kita belum memahami bagaimana bisa menerapkan personal business model untuk usaha sendiri.

Personal business model pada dasarnya bukan berbicara tentang sesuatu yang akan kita lakukan dengan memproduksi barang atau apapun dalam skala besar untuk memulai bisnis. Personal business model dalam hal ini adalah bagaimana kita bisa mengevaluasi dan meningkatkan apapun kegiatan yang sudah kita lakukan saat ini sehingga bernilai bisnis. Dalam artian apapun pekerjaan, hobbi, atau apalah (gaya banget yak? Hehe) yang kita lakukan saat ini bisa kita tingkatkan dari sekedar hal biasa dengan pendapatan seadanya bertransformasi menjadi sebuah bisnis. Walaupun pada awalnya tidak bisa langsung besar, namun progress-nya akan terlihat seiring dengan usaha yang kita kerjakan.

Singkat cerita, personal bisnis model merupakan model bisnis yang direncanakan untuk meningkatkan profesionalisme seorang individu dengan membuat model bisnis untuk segala aktifitas yang dilakukan agar lebih profesional. Dengan kata lain sesudah menerapkan personal bisnis model, seseorang akan menjadi lebih profesional dalam pekerjaannya, lebih dihargai dalam bentuk jasa/penghasilan, dan lebih mantap sebagai profesional dibidangnya.
Demikian sekilas tentang personal business model, kalau ada waktu nanti akan saya tulis lebih rinci bagaimana menerapkan personal business model dalam setiap aktifitas. 

Salam semangat!!!.

Blogger Marketing



 
Gambar Ilustrasi (Sumber: www.steamfeed.com)


 Perkembangan penetrasi intenet yang begitu besar di Indonesia memberikan berkah bagi semua orang. Dengan populasi Indonesia berjumlah lebih dari 240 juta jiwa, Indonesia menjadi primadona karena menjadi market terbesar di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, meningkatnya jumlah kelas menengah keatas, serta semakin terbukanya masyarakat terhadap perdagangan online membuat peluang dunia bisnis juga meningkat pesat. Iklim seperti ini dipandang sebagai pangsa pasar online yang perlu digarap serius.

Seiring dengan jumlah penetrasi internet, pertumbuhan e-commerce pun semakin pesat di Indonesia. Setiap hari bermunculan berbagai situs jual beli online baik dikelola secara profesional dalam bentuk badan usaha maupun dikelola secara perorangan. Kini jutaan toko dan situs online bertarung memperebutkan pangsa pasar Indonesia yang sangat potensial. Masalahnya adalah mampukah mereka membangun brand awareness yang baik dihati masyarakat, ditengah begitu banyaknya brand yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Belum lagi jika ditambah dengan serbuan brand asing yang memang sudah lebih dulu dikenal publik.

Pertarungan brand untuk memperkenalkan diri dan menjadi pilihan pembeli atau pengguna jasa tidaklah mudah. Dibutuhkan upaya dan kerja keras yang luar biasa untuk mendapatkan konsumen yang benar-benar loyal dengan brand yang diharapkan. Disinilah pentingnya edukasi produk dan pemberian akses informasi yang natural dan terus menerus kepada khalayak agar mendapat tempat dipasar yang sudah terlalu padat. Untuk mengerjakan bagian edukasi produk kepada massa melalui pembangunan konten yang berkualitas, natural, dan memiliki dampak luas biasanya diserahkan kepada blogger.

Blogger memiliki pengaruh besar dalam dunia marketing dan edukasi sebuah produk saat ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah even yang mengumpulkan para blogger diselenggarakan oleh brand-brand besar untuk memperkenalkan produknya. Tidak hanya itu, banyak juga kecenderungan brand-brand ternama yang mulai mengendors blogger untuk melakukan promosi dan edukasi produk melalui konten blog seorang blogger. Melihat kecenderungan ini, kalau boleh saya menyebutnya sebagai blogger marketing, karena memang dalam hal ini seorang blogger di-endors sebuah brand untuk melakukan promosi/marketing kepada khalayak agar produknya dikenal dan dipercaya oleh konsumen. Dalam hal ini blogger seperti artis atau model yang di-endors untuk menjadi Brand Ambassador (BA) sebuah produk agar brand menancap mantap dihati konsumen. Memang blogger tidak mengekpose diri sebagai BA yang harus tampil didepan publik, namun konten yang dibuat seorang blogger bekerja maksimal 24 jam sehari, 7 hari dalam sepekan, dan genap 30/31 hari selama sebulan. Dan itu berlaku sepanjang tulisan itu mengudara. Bayangkan betapa besarnya peran konten blog yang ditulis seorang blogger. 

Menjadi seorang blogger marketing tentu bukan perkara yang mudah. Paling tidak untuk menjadi seorang blogger yang dipercaya mengemban amanah sebuah brand harus memenuhi berbagai indikator pengaruh blog terhadap publik. Paling tidak beberapa indikator tersebut harus memiliki rating blog yang baik, dinilai dengan berbagai macam tools khusus untuk itu. Paling tidak untuk menjadi seorang blogger marketing pertama sekali harus konsisten dalam menulis dan membangun popularitas blog, sedangkan yang lainnya bisa dikerjakan sambil belajar untuk terus lebih baik.

Meningkatnya kepercayaan brand-brand terkemuka terhadap blogger marketing menjadi peluang untuk menjadi professional blogger. Ketika kita mengatakan professional, berarti seseorang yang melakukan sebuah profesi tertentu dan dapat hidup sejahtera dengan profesinya. Demikian juga dengan blogger semoga dengan berkembangnya kepercayaan dunia bisnis terhadap blogger marketing, akan membuat blogger marketing menjadi profesi baru dalam dunia bisnis dan media. Semoga kita dapat mengambil peluang yang bagus ini untuk membuat blogger mampu menjadi lebih baik dan dipercaya dalam industri marketing. 

Salam semangat!.

Selasa, 17 Februari 2015

Peran Blogger Dimata Publik



Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan mulai 31 Desember 2015. Semua pelaku usaha berbondong-bondong memperkuat bisnisnya menghadapi perhelatan ini. Bukan hanya pelaku UKM yang memang rata-rata masih memerlukan berbagai polesan untuk tampil lebih sexy dimata sepuluh negara Asean, pelaku bisnis kelas menengah keatas pun melakukan hal yang sama. Karena permasalahan MEA bukan hanya pada kesiapan produksi dan kualitas produk, bersaing mendapatkan hati pasar yang luas ini melalui promosi juga hal yang paling dikejar untuk dekat dengan pembeli/pelanggan.

Ditengah tingginya biaya iklan yang tidak sebanding dengan efek promosi yang ditimbulkan, kini pelaku bisnis mulai melirik cara lain untuk membangun brand. Secara konvensional peningkatan kesadaran publik sebuah brand memang dapat diciptakan melalui iklan baik media cetak, televisi, maupun iklan-iklan di spot iklan ruang publik. Kondisi yang dipercaya ampuh ini kini telah berubah, dari iklan yang membuang jor-joran anggaran promosi melalui media pada upaya membangun kesadaran publik melalui edukasi produk dan pengayaan konten media online.

Blogger merupakan salah satu penguasa dunia online diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Penetrasi internet yang semakin besar di masyarakat serta tingginya pengaruh artikel online pada pembaca, membuat blogger semakin seksi dimata brand-brand ternama. Dan seiring dengan itu zaman pun berubah, blogger yang dahulu menulis sebagai hobi, kini menjadi sebuah profesi layaknya brand-brand ambassador yang di endors perusahaan ternama. Berbagai kegiatan bisnis kini melibatkan blogger sebagai media publikasi dan promosi.

Blogger Indonesia tidak kalah dengan blogger lain didunia dalam dunia publikasi dan promosi membangun brand awareness sebuah produk/jasa. Beberapa prestasi blogger Indonesia misalnya Trinity yang aktif menulis di http://naked-traveler.com diundang dalam peluncuran pesawat terbaru jenis Airbus 350 XWB milik Qatar Airways. Dalam even tersebut Trinity bergabung dengan 150 orang rekan-rekan media dari negara lain di Qatar. Bukan hanya diundang untuk peluncuran saja tetapi mereka juga diajak menjajal layanan kelas bisnis pesawat terbaru maskapai terkemuka ini. 

Trinity bersama CEO Qatar Airways Group Mr. Akbar Al Baker (Sumber: naked-traveler.com)
 Selain trinity, Haya Aliya Zaki seorang blogger sekaligus penulis yang konsen pada kesehatan ibu, anak, dan permasalahan wanita dan anak baru-baru ini juga diundang untuk meliput pelayanan kesehatan di Singapura. Bersama enam orang rekan lainnya, Mba Haya begitu beliau akrab disapa, diajak berkeliling beberapa rumah sakit di Singapura untuk mencoba pelayanan dan merasakan bagaimana bagusnya kualitas pelayanan yang mereka berikan.  Mereka berdua yang saya sebutkan hanya dua orang dari sekian banyak blogger lainnya yang sudah diperhitungkan dalam dunia industri saat ini.
  
Haya Aliya Zaki Melakukan Medical Check Up (Sumber: http://www.hayaaliyazaki.com)
Di Indonesia sendiri kesadaran perusahaan dan pemerintah sepertinya sudah semakin baik terhadap peran blogger dalam mempengaruhi dan mengedukasi masyarakat. Banyak blogger Indonesia yang sudah diajak kerjasama kegiatan promosi mereka. Kini blogger tidak lagi menjadi sekedar hobi di rumah, tetapi sudah mampu bersanding dengan rekan wartawan media lainnya dalam sebuah pemberitaan atau even tertentu. SKK Migas, Bea Cukai, dan Ditjen Pajak  adalah beberapa diantara lembaga pemerintah yang sudah mengajak blogger bersama-sama mengedukasi masyarakat.
 
Blogger bersama Afgan pada peluncuran sebuah produk (Sumber: Facebook Ani Berta)
 Tingkat kepercayaan perusahaan dan lembaga negara kepada blogger semakin meningkat. Humas SKK Migas dalam sambutannya pada acara Kompasiana Nangkring bareng SKK Migas dan Kontraktor KKS (Jakarta, 14/02/2015) mengatakan blogger memiliki pengaruh besar dalam pemberitaan di masyarakat, beliau juga percaya bahwa blogger memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menyampaikan berita yang berimbang. Sementara Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Bapak Herry Kurniawan Nugroho dalam sambutannya pada acara Ngobrol Pajak Bareng Blogger (Jakarta, 17/02/2015) mengatakan blogger sangat dipercaya pembaca dalam memberikan informasi yang baik kepada masyarakat. Selain itu dengan pertumbuhan pengguna internet serta pengaruh blogger yang besar dalam pemberitaan/informasi membuat DJP percaya bahwa blogger pantas diajak bekerjasama dalam mengdukasi/memberikan informasi yang baik tentang pentingnya pajak dalam pembangunan. Kedua contoh diatas menunjukkan betapa besarnya pengaruh blogger dimata publik saat ini.

Ditengah kepercayaan dan harapan publik yang begitu besar, mampukan blogger memenuhi semua harapan tersebut?. Pertanyaan ini menjadi tantangan bagi blogger untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan kualitas, dan memperluas jaringan hingga keseluruh pelosok  Indonesia. Dengan demikian nantinya tidak hanya brand-brand besar yang dapat bekerjasama dengan blogger tetapi juga produk-produk UKM pelosok terpencil dan daerah wisata yang belum tersentuh media pun dapat melakukannya. Blogger dengan kekuatan tulisannya mampu memberikan yang terbaik untuk negeri ini. Semoga kedepan kita bisa lebih baik dan mampu memberikan yang terbaik yang kita bisa. Salam semangat untuk kita semua.

Senin, 16 Februari 2015

Manisnya Jogya Dalam Kapan Kawin



Jogya selalu manawarkan romantisme berbeda dalam setiap pesonanya. Banyak syair dan lagu sudah menuangkan romantisnya Jogya dalam bait-bait nada yang indah. Sama dengan kotanya, lagu-lagu tentang Jogya-pun terdengar sangat menawan.
.
Berbicara masalah Jogya, tentu bukan hanya bicara tentang batik, budaya, atau ekonomi kreatif. Jogya adalah paket lengkap sebuah kota dengan sejuta performa. Bayangkan saja, sebagai satu-satunya daerah yang masih memiliki kraton yang eksis dalam dunia pemerintahan kendati dalam bingkai NKRI, Jogya memiliki segudang cerita tak akan habis dikupas. Salah satunya pesona alam Jogya.

Meskipun sebagian daerahnya sempat luluh lantak akibat gempa gunung merapi beberapa tahun silam, pesona Jogya seakan tak pernah pudar. Gunung, pantai, situs-situs budaya, dan tentunya Malioboro adalah objek yang paling diminati dari Jogya. Masih banyak lagi yang dapat dieklplorasi dari Jogya.

Berbicara masalah eksplorasi Jogya, banyak sekali media yang sudah membawa harumnya nama Jogya dengan caranya masing-masing. Film terbaru bertajuk Kapan Kawin misalnya, mampu mengemas Jogya dengan manis dalam setiap detik perannya.  Kemunculan Jogya pertama sangat menawan dengan tampilan pintu rumah Jogya yang khas, sederhana dengan cirri bangunan rumah tinggal Jogya yang tidak terlalu tinggi namun sangat nyaman.

Lebih lanjut film ini bertubi-tubi mengeksplor keindahan lainnya dari Jogya. Malioboro misalnya disunting dalam beberapa menit dengan pemandangan kesibukan jalan yang snagat terkenal ini. Aktifitas jual beli disajikan sedikit namun sangat manis untuk sebuah promosi yang abadi ini. Untuk memperkuat identitasnya, sutradara tak lupa mengambil beberapa adegan tepat dibawah papan nama Jalan Malioboro. Adegan ini seakan memperkuat kesan inilah Jogya untuk semua keindahan yang terbungkus didalamnya.

Selain Malioboro, Jogya juga tekenal dengan pantai yang indah. Hamparan pantai yang luas dan keindahan laut berhasil ditampilkan dengan sangat menarik dalam beberapa adegan. Walaupun hanya beberapa adegan, namun film ini bener-benar mampu menjual keindahan pantai Jogya lengkap dengan pasir putihnya yang lembut. Belum lagi lagu-lagu musisi jalanan yang dinyanyikan beberapa pemeran diiringi musik musisi tersebut menambah rasa betapa hangatnya Jogya. 

Tak hanya sampai disitu keindahan Jogya dalam film ini. Beberapa adegan lain misalnya bagaimana Satrio bermeditasi diatas batu hitam besar ditengah kali Jogya. Airnya yang jernih membasuh setiap pinggiran batu bergantian, mengalir melewati jembatan kayu kusam menghitam. Desiran dedaun menghijai sepanjang kali mengatakan inilah Jogya yang indah asri dan sangat menawan.

Selain kali, perkebunan salak yang berada tepat dibelakang rumah Didi yang dijadikan tempat eksekusi kemarahannya menambah keindahan Jogya dari sisi lain. Jaras-jaras dahan salak yang menjulur bersentuhan satu sama lain, terlihat sangat dengan duri-duri yang tajam seakan mengatakan Jogya tidak hanya malioboro dan pantai, tapi Jogya juga perkebunan, gunung, dan alam lainnya.

Secara umum Film Kapan Kawin berhasil mempromosikan Jogya dengan menawan dalam setiap bagiannya. Promosi ini akan sangat menarik karena akan menjadi promosi sepanjang masa. Harusnya daerah-daerah lain juga mengikuti langkah promosi seperti ini. Walaupun mungkin Jogya dipilih karena keindahannya tanpa permintaan pemerintah Jogya, namun kota-kota lain di Indonesia bisa saja mengajak pekerja seni untuk hadir dan mengeksplorasi daerahnya. Banyak sekali daerah-daerah yang menarik lainnya di Indonesia, dan yang lebih penting lagi adalah setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Dengan demikian hasil akhir sebuah senipun tidak hanya sekedar seni tetapi juga bagian dari eksplorasi dan promosi budaya Indonesia.

Akhirnya semoga apa yang ditampilan Tim Kapan Kawin dalam film ini mampu memikat pekerja seni lainnya untuk melakukan hal yang sama atau lebih lagi. Dan semoga sinergi antara seni dan dunia pariwisata daerah akan mampu meningkatkan promosi wisata Indonesia sehingga siap menghadapi tantangan dunia pasriwisata global nantinya. Salam semangat!!!