Kamis, 05 Desember 2013

Untitled 12



batu kokok hancur perlahan
Besarnya karang terkikis
dan menghilang
Bahkan batas laut daratpun
Berubah dan hilangkan bekas dan tanda
Apapun juga

Begitupun diriku
tak mungkin tegar dan terus bertahan
Sendiri
Dihempas kiri dan kanan
Padahal aku bisa lebih
Dan lebih bahagia
Dari masa itu


Aku tidak berterus terang
Ku benci kalian
Yang menjerumuskan dan meningalkan
Kini termaafkan

Tapi tidak
berarti akan kembali
Kembali pada hal yang tak tentu
Karena aku akan terus pergi
Pergi dan pergi
Menemui mimpi mimpiku
sendiri

dan meninggalkan jejak jejakku
pada pertiwi

Minggu, 15 September 2013

Ingin Menulis

Beberapa hari ini memang lumayan melelahkan. Beberapa pekerjaan, jadwal wawancara, dan beberapa kegiatan sedikitnya menyita waktu juga. Nah, oleh karena hal itu juga tidak sempat untuk menulis. Ingin sih, menulis seperti biasanya tapi apadaya tangan dan pikiran seakan bertolak belakang untuk mewujudkannya. Boleh dibilang sedikit kontroversi yang menyebabkan kegalauan dan tidak adanya harmonisasi jiwa raga sehinga meng-kudeta kebiasaan tulis menulis. lebay memang, tapi begitulah gaya orang-orang yang heboh dengan Vickry akhir-akhir ini, dan aku melakukannya hanya kali ini saja. Beneran sumpah!!! hehhehe.

Tetapi walaupun tidak ada dayaku untuk menulis beberapa hari yang lalu, tapi aku selalu menuliskan namamu loh. Masih seperti dulu, saat kamu begitu liar, melunak dan pergi menjauh. Namamu masih abadi disini, paling tidak hingga saat ini. Tapi walaupun demikian, sepertinya kita harus saling mengucapkan selamat tingggal untuk semuanya. Dan kita, saling berlalu...

Perihal Nama, Sederhana saja

Sebenarnya nama tidak begitu penting, seperti kata-orang-orang "apalah arti sebuah nama" begitulah pandangan orang terhadap sebuah nama. Bagiku, juga demikian pada dasarnya. tetapi beberapa tahun yang lalu, mungkin lebih dari beberapa tahun yang lalu juga sih.  Sempat berharap nama ku disandingkan dengan nama ayahandaku, tapi ya begitulah. Sekuat apapun kuusahakan tetap saja tidak terjadi, karena harusnya sejak ijazah pertama kugenggam nama itu sudah melekat. Tidak ada yang salah memang dalam hal ini, tapi memang takdirku tidak mungkin menggunakan nama itu setelah namaku, Walaupun sangat ingin menggunakannya, semua itu harus direlakan saja.

Masih soal nama, ada kejadian aneh tentang hal ini. Entah kebetulan atau memang namaku yang terlalu unik, sehingga mengalami banyak kendala. Ceritanya di tahun 2007 yang lalu. Pada saat itu mengurus pasport-ku di sebuha kantor imigrasi. Sebenarnya aku sudah menulis namaku sebagaimana mestinya. tapi mereka tetap saja namuku salah. Mereka bilang namaku disingkat, padahal dari sejak nama itu ditulis, ya begitulah namaku ditulis dan disebutkan. Beberapa teman juga sempat meledekku dengan memanggil nama singkatanku. padahal nama itu menurutku tidak terlalu buruh. Tapi ya sudahlah, terserah mereka mau memanggil bagaimana, yang jelas itulah namaku dan aku suka nama itu heheh sedikit nasrsi memang, tapi boleh donk hahha ***Benerin Kerah. Kembali lagi pada imigrasi, Dalam semua dokumen resmi negara yang kupunya baik KTP, Ijazah dan bahkan akte kelahiran, namaku sudah disingkat kian. so, apayang salah dengan namaku sehingga mereka menolak menuliskan nama indah itu di pasport-ku? huh, nyebelin memang.. hampir setengah hari harus mengurus nama yang akan digunakan di pasport dan bahkan aku harus diwawancara sangat lama hanya karena namaku. oalah alhasil, setelah lama berkutat sana sini mereka memutuskan namaku hanya digunakan belakangnya saja yang diulang dua kali "Aziz Aziz" tanpa "Abd" yang kubanggakan itu. Dan bahkan mereka menolak menggunakan nama ayahandaku padahal jelas tercantum dalam kartu keluarga (KK). Akhirnya, setelah bernegosiasi lama dengan terpaksa kuterima nam pendek yang diulang dua kali di pasport-ku hingga saat ini. Itu dulu ya, sekarang bagaimana?

Kisah ini sebenarnya tiba-tiba saja teringat kembali. Tanpa sengaja kejadian kemarin membuat mengenang segmen masa lalu yang ini. Beberapa hari yang lalu memag bepergian dengan bus ke suatu daerah yang lumayan jauh. Dalam perjalanan tiba-tiba ada suara yang memanggil nama belakangku, tepatnya nama belakang ayahandaku sih. "Nizar!!", "Nizar, kan?" tanya orang yang nyaris tidak ku kenal. Wow, ini luar biasa dalam hatiku. ada bahagianya dipanggil dengan nama ayahku heheh. Akhirnya kuperkenalkan diri, "Benar, Saya Azis Nizar", dan bla bla bla terjadi percakapan yang panjang sepanjang perjalanan. Dan akhirnya kusadari dia adalah teman twitter dan pembaca setia blog kompasiana dan blogspot-ku. Alhamdulillah.Tidak penting sebenarnya siapa da menurutku, yang penting saat ini bahagia, karena pada akhirnya nama itu melekat dalam diriku dengan sendirinya. Thanks twitterku @azis_nizar yang sudah membuat nama itu menyatu sehingga banyak teman-teman mengenalku dengan namanya. Alhamdulillah... hehhe

Minggu, 08 September 2013

Ketika Langit Mendung


Gemuruh berperang hangat dibalik awan gelap. Angin menghindar perlahan bawa pasukan menepi menuju jurang. Awan gelap kini berkeliaran memenuhi angkasa nan luas. Burung berlari ketakutan, beberapa diantaranya lupa memasang bulu-bulu hingga berterbangan kesana kemari. Tak hanya langit, bumipun seakan berhamburan. Beberapa kambing gendut biasanya malaspun kini mengjilang dari tempatnya. Ouh tuhan, seperti inikah dunia. Semua menghilang, semua menghindar. Kemana mata-mata indah dengan rambut lentik saat gemuruh tiba. Begitu takutkah mereka pada halilintar, hingga menyatu seluruh tubuhnya menjadi satu. Tanpa mata, dagu dan dada. Ouh dunia…ouh semuanya….
 
Gambar Ilustrasi (Sumber: odeliajulita.blogspot.com)
Dalam mimpi-mimpiku hujan itu menyenangkan, gemuruh itu tidak menakutkan. Lihat anak-anak riang, berlompatan, mereka menikmatinya. Apa karena mereka tak cukup akal? Hingga mereka tak kenal ketakutan? Atau mereka dungu, hingga tak terusik dengan apapun yang menghampiri. Ouh tuhan… bisakah dunia ini sedikit lebih tenang? Lebih hening, agar rintik-rintik hujan lebih terasa. Ingin rasanya pejamkan mata rentangkan tangan dan rasakan sentuhan-sentuhan lembut Kristal-kristal itu lewati jari jemari dan menghempas bumi. Dinginnya sejukkan jiwa dan wujudnya sucikan raga.

 
Gambar Ilustrasi (Sumber: dobelden.wordpress.com)
Sayang dunia tak selalu hujan. Padahal hujan selalu penuh berkah. Tuhan, bolehkan huan setiap hari. Hujan yang lembut penuh rahmat. Hujan yang sejuk menyejukkan jiwa. Dan hujan dengan derai halus, haluskan lirih perih hingga tak terdengar rintih. Tapi tidak, biarlah seperti ini, terkadang hujan panas dan gerah agar dunia tetaplah indah. Untuk semuanya…

Gambar Ilustasi (Sumber: intisari-online.com)

Selasa, 03 September 2013

Taman Surga



Matahari undur diri perlahan di kaki langit. Beberapa burung juga ikutan bersembunyi bersama matahari yang lelah seharian dan langit terlihat muram tapi tetap dengan warna yang romantis. Azan magrib berkumandang dibalik tembok-tembok berserakan di gang sempit ini. Alhamdulillah, magrib waktu. Bergegas menuju masjid yang ada di belakang tempat tinggal sahabatku. Kebetulan hari ini mampir ke rumah teman, karena lama kebetulan sedang berada di kota yang sama.

Gambar Ilustrasi (Sumber: yayasanan-nuriyah.blogspot.com)

Tidak ada yang istimewa sekilas di jalan menuju ke sana. Hanya rumah-rumah petakan yang berjejer tak beraturan. Tapi, dibalik itu semua ada yang luar biasa di sini. Ada lebih dari 150 orang anak kecil versenda gurau d pelataran masjid. Pelan pelan mereka berbaris dan masuk ke ruang sholat jemaah. Ini luar biasa, ini taman surge, gumamku dalam hati. Iqamat berkumandang, sholatpun dimulai. Seperti biasa tingkah polah anak-anak yang selalu bersende, lucu rasanya tapi ini luar biasa.

Gambar Ilustrasi (Sumber: rt41perumgriyaciwangi.blogspot.com)

Setelah sholat jamaah, kembali terpesona. Terlihat jelas petakan petakan ruang dengan pembatas kain hijau sudah terbentang jelas. Ternyata ruang ruang serambi mesjid sudah siap untuk menjadi ruang-ruang mengaji anak-anak tadi. Masyaallah, ini persis dengan masjid di kotaku dulu. Ya, disana ada diniah yang diasuh oleh ustadzku. Ustadz yang luar biasa yang mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu Al-qur’an. Kuterpana, dan duduk agak lama, kuperhatikan tingkah polah mereka. Masyaallah, semangat sekali mereka. Sungguh rasanya ingin berlama-lama disini, karena ini taman surga. Semoga suatu saat dipertemukan dengan orang-orang sholeh di taman surganya. Amiin ya rabbal ‘alamiin.

Gambar Ilustrasi (Sumber: baitul-akhfa.blogspot.com )

Senin, 02 September 2013

Tanya Syukur



“Syukur Alhamdulillah”, ucapan yang melegakan setiap muslim dalam memaknai rahmat Allah disetiap detik hembusan napas dan disetiap tetes darah yang mengalir. Syukur selalu harus diucapkan karena nikmat-Nya yang kita terima tidak pernah putus. Aku-pun demikian, bersyukur atas segala rahmat luar biasa yang kunikmati hingga huruf terakhir ini terlihat sempurna. Tapi menurutku, syukur bukan berarti harus selau berada ditempat dan posisi yang sama, kalau bias mendapatkan, berbuat dan ada kesempatan melakukan lebih baik lebih banyak, dan lebih bermanfaat, kenapa tidak?.
 
Gambar Ilustrasi (Sumber: arluvastory.blogspot.com)
Atas dasar pemikiran itulah keputusan terbaik telah kuambil walaupun mendapat reaksi keras dari banyak orang. Terserahlah apapun itu, yang penting insyaallah akan bertanggungjawab untuk keputusan itu. Dan, Alhamdulillah kemarin adalah awal perjalanan selanjutnya. Mudah-mudahan berkah untuk lebih baik, taqwa, sempurna, dan lebih bahagia (dunia akhirat) amiiin. Walaupun hujan badai, insyaallah tekad sudah bulat untuk lebih lebih dan lebih baik lagi. Dan mudah-mudaan permulaan ini yang akan membuka jalan untuk impian-impianku selanjutnya. 5-10 years there, insyaallah akan menjadi pengalaman  luar biasa. Thank you Allah, you guidance me, more than I hope. 
 
Gambar Ilustrasi (Sumber: www.voucher-pulsa.net )
Terus, apa makna syukur yang sesungguhnya? Entahlah, yang aku tahu syukur adalah sikap menghargai semua anugerah tuhan dalam diri dan lingkungan kita dengan meningkatkan ibadah, berbagi sesama, dan mamanfaatkan semua dijalan yang benar. Lantas, apa yang salah dengan semua ini? Sesungguhnya tidak ada yang salah, hanya dunia kita yang belum bias melihat kebebasan berpikir dan mengambil keputusan. Karena pada dasarnya semua orang menginginkan hidup tenang, nyaman, dan resiko minimal. Tapi, aku suka tantangan. Dan keputusan ini adalah tantangan yang harus dijawab untuk membulktikan bahwa tidak ada yang buruk dengan dunia liar kota ini. Toh, ribuan orang juga hidup dengan kondisi yang sama, berjuang mati-matian pagi siang petang dan malam. Dan mereka bahagia, mungkin butuh adaptasinya saja. Semangat, selamat untuk hari yang baru. Pantang pulang sebelum menang!!!.
Gambar Ilustrasi (Sumber: kamipastipeduli.blogdetik.com)