Tampilkan postingan dengan label Toko Online. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Toko Online. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Februari 2015

Cara Aman Belanja Elektronik Online



Beberapa hari yang lalu saya mencari laptop untuk mengganti yang lama karena tidak nyaman digunakan. Niatnya sih yang lebih gede supaya kegiatan menulis jadi lebih menyenangkan. Untuk itu saya mulai hunting laptop di sebuah toko online. Supaya lebih mudah, efisien, dan cepat. 

Kali ini bukan pertama kali saya beli sesuatu di toko online, namun pengalaman menarik ini baru pertama untuk saya. Berdasarkan penelusuran kemarin membuat saya ingin berbagi lewat tulisan ini agar semua orang sadar bahwa ada sesuatu disana yang perlu diwaspadai. Karena kejahatan dapat terjadi pada siapa saja.

Penipuan dengan alasan mama minta pulsa sudah dapat dilewati semua orang. Mungkin karena begitu familiar dengan penipuan jenis ini, maka moduspun semakin berkembang dan mencari cara baru. Modus baru yang saya maksud adalah penipuan berkedok jual beli online.
 
Gambar Ilustrasi (Sumber: pekanbaru.tribunnews.com)

Pengalaman saya mengekpolorasi penipuan berkedok jual laptop dan notebook online bermula dari keinginan mendapatkan barang kualitas bagus dengan harga miring. Sangat manusiawi rasanya, siapa sih manusia waras yang tidak menginginkan barang bagus dengan harga yang murah. Nah, berawal dari situ saya melihat beberapa list di toko online. 

Gambar Ilustrasi (Sumber:

 Diantara sekian banyak, mata saya tertuju pada beberapa penawaran barang yang memiliki spesifikasi tinggi dengan harga yang sangat terjangkau. Katakanlah laptop keluaran baru dengan prosesor core i3 dan i5 bermacam merek dibandrol dengan harga Rp.2.200.000.-Rp.3.000.000. Padahal jika dengan harga aslinya bisa mencapai kisaran Rp.5.000.000-Rp.7.000.000 tergantung merk.

 
Gambar Ilustrasi (Sumber: www.masjumat.com)
Berdasarkan kontak yang tersedia, saya mencoba menghubungi penjual via telpon. Seperti pembeli lainnya, saya juga menanyakan spesifikasi, harga, dan bagaimana proses pengiriman. Dari sana saya dapat jawaban spesifikasi dan harga sesuai dengan tertera di iklan (murah banget, pakai wow), sedangkan pembayaran harus dilakukan melalui transfer dengan cara, pembeli harus mengirimkan transfer 50% dari harga yang disepakati. Pembayaran 50% dibayar dimuka, selanjutnya dapat dibayar ketika barang sampai ditempat. Saya meminta Cash On Delivery (COD), sayangnya penjual menolak COD dengan alasan barangnya berasal dari black market (BM) sehingga untuk keamanan maka harus via salah satu perusahaan jasa pengiriman terpercaya. Pertamanya saya tidak menaruh kecurigaan apapun, namun saya putuskan tidak jadi karena saya lebih merasa nyaman kalau COD.

 
Gambar Ilustasi (Sumber: www.sokodirectory.com)

Proses transaksi pembelian pertama saya gagal, namun saya mencoba beberapa yang lain. Dan yang mengejutkan adalah rata-rata yang menawarkan harga rendah dengan barang berkualitas bagus memiliki kesamaan dalam proses pembayaran dan status barang (BM). Saya berpikir masa polisi gak tau kalau banyak barang BM bereredar seperti ini. Terus saya coba pakai logika, masa sih semua barang yang murah, proses transaksi tidak bisa dilakukan langsung walaupun alamatnya hanya Salemba atau Bogor. Semua ini mengundang kecurigaan saya.

Karena kecurigaan tersebut, maka saya coba telusuri penipuan jual beli laptop online. Saya kaget bukan main, ternyata saya dapat banyak sekali keluhan yang modusnya hampir sama. Selanjutnya saya coba mengidentifikasi beberapa kemiripan dan menghubungi beberapa diantaranya.

Hasil penelusuran saya sangat mengejutkan. Jawaban mereka rata-rata tidak jauh-jauh dari barang BM, pembayaran dimuka 50% dan dilunasi sesudah barang sampai ditempat, menolak untuk COD walaupun lokasi dapat dijangkau, dan memiliki cara menjelaskan yang identik. Selanjutnya saya menghubungi salah satu korban untuk konfirmasi penipuan yang dialami, ternyata beliau juga tertipu karena proses transaksi seperti ini. Dari informasi ini dapat disimpulkan adalah penjualan seperti ini adalah bentuk modus penipuan.
(Lanjut Bagian 2 )