Jumat, 15 Desember 2017

Menyiasati Usaha yang terlanjur Vakum

Semua pengusaha tentu ingin usaha yang dibangun langsung sukses. Mustahil ada orang yang mati-matian membangun usaha terus ingin tidak sukses.  Kalaupun ada, mungkin kita harus tanya, “Apakah beliau sehat?”, rasanya tidak ada yang demikian.

Kenapa usaha bisa vakum?
Bayak sebab yang menyebabkan usaha menjadi vakum. Manajemen usaha yang tidak baik, pengalaman belum banyak, stok bahan baku langka atau susah didapat, bahan baku mahal, beban operasional berat, karyawan yang tidak bertanggungjawab, atau penyebab lainnya.

Bagaimana kalau usaha yang kita bangun terlanjur vakum?.
Kalau usaha sudah terlanjur vakum, yang pertama sekali yang perlu anda lakukan adalah:
1.     Tulis kembali tujuan usaha anda.
Menulis tujuan usaha adalah cara kita menyadarkan diri bahwa ada mimpi yang belum tercapai. Ada kebaikan-kebaikan yang bisa didapatkan dengan usaha ini. Dengan demikian paling tidak pikiran, hati, dan semangat akan tergerak untuk kembali bangkit menjalankan usaha. Kumpulkan semua menjadi satiu, bulatkan tekad untuk berjuang.

2.     Buat daftar modal usaha yang masih kita miliki
Modal yang dimaksudkan disini bukan hanya uang, tetapi semua aspek meliputi keahlian/skill yang dimiliki, teman, barang atau alat, uang, dan segala sesuatu yang kita punya sebelumnya untuk dapat kembali kita pergunakan membangun usaha kembali.

3.     Buat daftar orang yang siap membantu
Salah satu yang menguatkan kita menghadapi apapun adalah support system. Kalau support system ini baik, maka baiklah kita kedepan. Support sistem adalah segala sesuatu atau semua orang yang ada disekitar kita yang membantu dan menjadi penambah semangat dalam usaha. Support sistmem dapat berupa keluarga, saudara, teman dekat, kerabat, mamupun teman bermain. Siapapun yang ada dilingkungan yang membantu kita maka disebut support sistem.
Support sistem ada 2 (dua) kategori. Yang pertama kategori baik dan yang kedua kategori buruk. Support sistem yang baik akan memberi dukungan yang baik untuk lingkungannya. Demikian sebaliknya untuk kategori kedua.

4.     Bersiap
Setelah proses diatas, maka mulailah mengadakan persiapan. Cek dan recek semua kebutuhan. Pastikan semua terpenuhi dengan standar minimal. Jangan terlalu berharap maksimal karena pada hakikatnya usaha bisa dimulai dengan modal minimal.
Mulailah untuk mengumpulkan semua sopport sistem untuk diskusi agar menemukan semangat memulai usaha.

5.     Mulai aktifkan usaha kembali
Selanjutnya mulailah menjalankan usaha dengan modal berapapun yang kita punya. Tidak perlu modal besar, dengan modal minimalpun kalau diusahakan dengan baik-pun akan berjalan usaha yang dibangun.


Tips dan Trik