Selasa, 05 Februari 2013

Belajar dari sekitar


Ada yang menarik minat saya untuk sedikit mencerna lagu anak2 jalanan kemarin sore. Sekilas baitnya sangat sederhana dan mungkin diciptakan hanya sebagai sarana untuk mendapatkan kepingan-kepingan mungil yang mungkin tidak ada nilai bagi bapak ibu tuan, nyonya atau nona pembaca. Tapi, bait bait itu sungguh kata-kata yang jujur dan faktual, dan kalo saya boleh nilai terkadang lebih jujur dari berita terkini seklipun.

Dalam pemberitaan media massa baik cetak, elektronik maupun televisi berita yang disuguhkan terkadang ada hubungan dengan intrik politik atau sudah diramu apik sehingga laris manis memikat. Tetapi bait-bait mereka berbeda, mereka mengatakan apa adanya. Bait-baitnya terkesan keras, nakal, manja dan yang terkadang juga lucu. Tapi itulah karya mereka. Beberapa kata-kata, kalo saya boleh sebut karena saya tidak bisa bilang itu bait karena banyak yang saya tidak ingat...

Rumah sakit untuk rakyat tapi banyak yang menjerat
http://menu-menulis.blogspot.com/2012/07/pengamen.html
katanya pengabdian, tidak bayar tidak dilayan
kalo masuk bayar mahal, harga obat dimainkan
semua orang sudah tau, tapi tidak mau tahu

Katanya pengabdian, periksa tetap bayar
dapat uang kiri kanan sungguh memalukan
uang periksa uang obat
semua disikat, kami rakyat yang terjerat.

Bagi sebagian orang mungkin nyanyian diatas terasa biasa, tapi bagi-mereka nyanyian itu luar biasa. Disaat kondisi tidak menguntungkan, mereka terus terpinggirkan. Mungkin besok lusa atau bahkan satu atau dua tahun lagi nyanyian ini masih terdengar, namun keadaan belum berubah.Seandainya itu didengar oleh mereka yang pengambil kebijakan harusnya mereka berpikir apa yang harus dilakukan untuk merubah keadaan dengan merubah semua kibajikan yang tidak berpihak pada rakyat.

Apapun yang terjadi hidup harus tetap berjalan, semoga suatu saat ada pemimpin yang melihat dengan kasih sayang, melayani dengan hati dan bekerja dengan seluruh jiwa raga. Semoga suatu saat ada pemimpin yang mampu dan mau menjadi ayah bagi anak-anak yatim, sahabat fakir miskin, pelindung yang lemah dan mampu merangkul yang kaya raya melebur dalam satu rasa untuk kemakmuran dan kemaslahatan ummat, amiin ya rabbal'alamin

***Ditulis tanpa maksud menyinggung siappaun, semoga bermanfaat dan menjadi pembelajaran/menga,bil 'ibarah buat kita semua, amin.

Depok, 19 Februari 2012
Berpanas Ria dalam Bis Jakarta

Tidak ada komentar: