Senin, 02 September 2013

Tanya Syukur



“Syukur Alhamdulillah”, ucapan yang melegakan setiap muslim dalam memaknai rahmat Allah disetiap detik hembusan napas dan disetiap tetes darah yang mengalir. Syukur selalu harus diucapkan karena nikmat-Nya yang kita terima tidak pernah putus. Aku-pun demikian, bersyukur atas segala rahmat luar biasa yang kunikmati hingga huruf terakhir ini terlihat sempurna. Tapi menurutku, syukur bukan berarti harus selau berada ditempat dan posisi yang sama, kalau bias mendapatkan, berbuat dan ada kesempatan melakukan lebih baik lebih banyak, dan lebih bermanfaat, kenapa tidak?.
 
Gambar Ilustrasi (Sumber: arluvastory.blogspot.com)
Atas dasar pemikiran itulah keputusan terbaik telah kuambil walaupun mendapat reaksi keras dari banyak orang. Terserahlah apapun itu, yang penting insyaallah akan bertanggungjawab untuk keputusan itu. Dan, Alhamdulillah kemarin adalah awal perjalanan selanjutnya. Mudah-mudahan berkah untuk lebih baik, taqwa, sempurna, dan lebih bahagia (dunia akhirat) amiiin. Walaupun hujan badai, insyaallah tekad sudah bulat untuk lebih lebih dan lebih baik lagi. Dan mudah-mudaan permulaan ini yang akan membuka jalan untuk impian-impianku selanjutnya. 5-10 years there, insyaallah akan menjadi pengalaman  luar biasa. Thank you Allah, you guidance me, more than I hope. 
 
Gambar Ilustrasi (Sumber: www.voucher-pulsa.net )
Terus, apa makna syukur yang sesungguhnya? Entahlah, yang aku tahu syukur adalah sikap menghargai semua anugerah tuhan dalam diri dan lingkungan kita dengan meningkatkan ibadah, berbagi sesama, dan mamanfaatkan semua dijalan yang benar. Lantas, apa yang salah dengan semua ini? Sesungguhnya tidak ada yang salah, hanya dunia kita yang belum bias melihat kebebasan berpikir dan mengambil keputusan. Karena pada dasarnya semua orang menginginkan hidup tenang, nyaman, dan resiko minimal. Tapi, aku suka tantangan. Dan keputusan ini adalah tantangan yang harus dijawab untuk membulktikan bahwa tidak ada yang buruk dengan dunia liar kota ini. Toh, ribuan orang juga hidup dengan kondisi yang sama, berjuang mati-matian pagi siang petang dan malam. Dan mereka bahagia, mungkin butuh adaptasinya saja. Semangat, selamat untuk hari yang baru. Pantang pulang sebelum menang!!!.
Gambar Ilustrasi (Sumber: kamipastipeduli.blogdetik.com)

Tidak ada komentar: