Minggu, 15 September 2013

Perihal Nama, Sederhana saja

Sebenarnya nama tidak begitu penting, seperti kata-orang-orang "apalah arti sebuah nama" begitulah pandangan orang terhadap sebuah nama. Bagiku, juga demikian pada dasarnya. tetapi beberapa tahun yang lalu, mungkin lebih dari beberapa tahun yang lalu juga sih.  Sempat berharap nama ku disandingkan dengan nama ayahandaku, tapi ya begitulah. Sekuat apapun kuusahakan tetap saja tidak terjadi, karena harusnya sejak ijazah pertama kugenggam nama itu sudah melekat. Tidak ada yang salah memang dalam hal ini, tapi memang takdirku tidak mungkin menggunakan nama itu setelah namaku, Walaupun sangat ingin menggunakannya, semua itu harus direlakan saja.

Masih soal nama, ada kejadian aneh tentang hal ini. Entah kebetulan atau memang namaku yang terlalu unik, sehingga mengalami banyak kendala. Ceritanya di tahun 2007 yang lalu. Pada saat itu mengurus pasport-ku di sebuha kantor imigrasi. Sebenarnya aku sudah menulis namaku sebagaimana mestinya. tapi mereka tetap saja namuku salah. Mereka bilang namaku disingkat, padahal dari sejak nama itu ditulis, ya begitulah namaku ditulis dan disebutkan. Beberapa teman juga sempat meledekku dengan memanggil nama singkatanku. padahal nama itu menurutku tidak terlalu buruh. Tapi ya sudahlah, terserah mereka mau memanggil bagaimana, yang jelas itulah namaku dan aku suka nama itu heheh sedikit nasrsi memang, tapi boleh donk hahha ***Benerin Kerah. Kembali lagi pada imigrasi, Dalam semua dokumen resmi negara yang kupunya baik KTP, Ijazah dan bahkan akte kelahiran, namaku sudah disingkat kian. so, apayang salah dengan namaku sehingga mereka menolak menuliskan nama indah itu di pasport-ku? huh, nyebelin memang.. hampir setengah hari harus mengurus nama yang akan digunakan di pasport dan bahkan aku harus diwawancara sangat lama hanya karena namaku. oalah alhasil, setelah lama berkutat sana sini mereka memutuskan namaku hanya digunakan belakangnya saja yang diulang dua kali "Aziz Aziz" tanpa "Abd" yang kubanggakan itu. Dan bahkan mereka menolak menggunakan nama ayahandaku padahal jelas tercantum dalam kartu keluarga (KK). Akhirnya, setelah bernegosiasi lama dengan terpaksa kuterima nam pendek yang diulang dua kali di pasport-ku hingga saat ini. Itu dulu ya, sekarang bagaimana?

Kisah ini sebenarnya tiba-tiba saja teringat kembali. Tanpa sengaja kejadian kemarin membuat mengenang segmen masa lalu yang ini. Beberapa hari yang lalu memag bepergian dengan bus ke suatu daerah yang lumayan jauh. Dalam perjalanan tiba-tiba ada suara yang memanggil nama belakangku, tepatnya nama belakang ayahandaku sih. "Nizar!!", "Nizar, kan?" tanya orang yang nyaris tidak ku kenal. Wow, ini luar biasa dalam hatiku. ada bahagianya dipanggil dengan nama ayahku heheh. Akhirnya kuperkenalkan diri, "Benar, Saya Azis Nizar", dan bla bla bla terjadi percakapan yang panjang sepanjang perjalanan. Dan akhirnya kusadari dia adalah teman twitter dan pembaca setia blog kompasiana dan blogspot-ku. Alhamdulillah.Tidak penting sebenarnya siapa da menurutku, yang penting saat ini bahagia, karena pada akhirnya nama itu melekat dalam diriku dengan sendirinya. Thanks twitterku @azis_nizar yang sudah membuat nama itu menyatu sehingga banyak teman-teman mengenalku dengan namanya. Alhamdulillah... hehhe

Tidak ada komentar: