Selasa, 03 Maret 2015

Anak Muda Gak Boleh Bawa Beban Banyak

Sumber:http://www.jalanjalankenai.com 

Usia tua dan muda sebenanarnya relatif, tergantung bagaimana menempatkan diri dan menyadari tugas dan fungsinya. Tentu saja menyesuaikan dalam lingkungan keluarga, kerja, dan lingkungan masyarakat sebagai anggota  komunitas tempat tinggal. Jadi berapapun usia kita saat ini, yang penting adalah bagaimana mempertahankan hidup aktif, produktif, bermanfaat, dan tentu saja sehat.

Berbicara masalah usia, saya teringat sebuah kutipan dalam buku Prof. Kasali bertajuk Self Driving, Menjadi Driver atau Passanger . Dalam buku tersebut beliau menjelaskan anak mudah itu lincah, hanya dengan mengenakan kaos bisa kemana-mana. Oleh karena itu anak muda tidak perlu membawa beban terlalu banyak, supaya lebih mudah bergerak.

Ungkapan beliau dalam buku ini sebenarnya memiliki dua pengertian. Pengertian yang pertama mungkin beban dalam arti fisik. Dimana seorang anak muda kalau kemana-mana ya harusnya simpel. Gak perlu membawa baran-barang yang terlalu banyak, cukup dengan kaos dan barang yang penting saja. langsung jalan, dengan demikian anak muda lebih gampang mau kemana saja. Pengertian yang kedua adalah dalam arti beban secara psikologis. Seorang anak muda tidak seharunya memikirkan hal-hal yang terlalu berat. Karena beban-beban seperti ini akan mengganggu perjalanannya kedepan. Anak mudah haruslah fun, mudah dalam bergerak dan tidak terganggu dengan masalah-masalah yang membuat langkahnya terhambat. Jadi, berhati-hatilah dengan apapun yang menyebabkan pengaruh yang tidak baik.

Berbicara masalah beban, semua orang tentu membawa sesuatu dalam perjalanannya. Semua orang demikian, terlepas dari sesimpel apa orangnya, yang pasti ada sesuatu yng dibawa. Saya misalnya, selalu simple dalam segala hal, walaupun terkadang orang melihatnya rumit hehe. Sederhana saja, kalau mau kemana-mana yang penting ada beberapa kebutuhan penting  dalam perjalanan.

Beban saya sebenarnya kalau kemana-mana itu sangat sedikit. Karena saya tidak mau ribet, tapi kalau dibutuhkan harus ada. Nah, biasanya yang saya bawa kalau kemana-mana adalah minyak kayu putih, sebuah buku bacaan, dan sebuah tasbih kecil. Semua itu ada kisahnya masing-masing he he he.

Minyak kayu putih saya sediakan karena memang saya sering masuk angin atau gak enak badan, kalau tiba-tiba pusing ya langsung pakai minyak kayu putih aja cukup. Karena  memang tidak suka minum obat, sebelum sakitnya pakai “banget”. Buku bacaan saya bawa karena saya suka baca, kalau lagi senggang gak ada yang bisa dibaca itu bikin mati gaya, ujung-ujungnya beli Koran. yang penting tetap baca untuk killing time. Kalau tasbih kecil yang selalu di tas,  memang sejak dahulu kala, untuk kenyamanan aja. karena sebagai hamba Allah, kita harus selalu mengingat-Nya. Kalau di bus kan gelap, gak ada lampu, daripada ngayal melow-melow ngikutin musik gak jelas mending zikir. Itu gak selalu juga loh, yang penting ada heheh.

Selain benda-benda di atas, sebenarnya ada yang lain yang saya bawa kalau bepergian. Saya penyuka batik, jadi kalau saya kemana-mana biasanya selalu ada baju batik di tas. Sebenarnya ini antisipasi saja kalau tiba-tiba ada acara ya Alhamdulillah ada batik, berhubung juga batik bias dipakai kemana-mana. Selain itu, kalau perjalanan malam saya juga menyediakan cream anti nyamuk yang di oles itu loh. Berhubung saya alergi serangga, kalo digigit nyamuk bisa gatal seluruh badan dan bikin uring-uringan gak jelas, mending antisipasi pakai Au**n aja. Jadi lebih aman dan bebas alergi. Sebenarnya karena tau diri aja sih he he he.

Akhirnya, inilah barang-barang yang saya bawa kemana-mana. Tulisan ini sengaja saya tulis untuk mengikuti tantangan 1st GA - Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan

Tidak ada komentar: