Negara-negara ASEAN (Sumber: |
Pemberlakuan Masyarakan Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata tidak dapat
dipungkiri lagi. Di dalam negeri geliat menghadapi MEA sudah begitu terasa.
Walaupun yang terlihat dipermukaan adalah kecenderungan perusahaan-perusahaan
besar berlomba mempersiapkan diri, bahkan beberapa BUMN mendapatkan suntikan
dana dari pemerintah untuk mempersiapkan
menghadapi tantangan ini. Lalu bagaimana dengan UKM yang memang membutuhkan
banyak sekali polesan agar tampil menarik dimata sepuluh Negara Asean lainnya.
Memoles penampilan UKM Indonesia untuk
mampu bersaing dalam tantangan MEA bukan perkara mudah. Hal ini tentu
dipengaruhi oleh banyaknya kekurangan pada UKM lokal. Permasalahan yang tidak
sederhana ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah mengingat MEA akan
diberlakukan pada penghujung tahun ini. Andai UKM mampu bersiap dan
mempercantik diri, tentu akan sangat menguntungkan Indonesia, namun andai tidak
mampu maka akan berjatuhan UKM lokal karena kalah dalam persaingan MEA. Kondisi
ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia tentunya.
Untuk memenangkan MEA, UKM Indonesia membutuhkan
banyak perbaikan disegala bidang. Diantara hal yang masih kurang baik dalam UKM
kita adalah kualitas produksi, ketersediaan bahan baku, teknologi, SDM,
promosi, biaya produksi yang tinggi, dan persaingan harga harga pasar masih
menjadi tantangan yang besar. Tidak mudah untuk memperbaiki semuanya dalam waktu
singkat, namun jika pemerintah memberikan perhatian lebih untuk UKM tentu
kondisinya akan lebih baik.
Pelaku UKM tidak dapat bergerak
sendiri untuk bersaing dalam pasar terbuka. Setidaknya berbagai kekurangan yang
dimiliki akan membuat perjuangan pelaku UKM akan sulit. Dibutuhkan peran
pemerintah untuk membuat UKM berdaya menghadapi tantangan sekelas MEA. Semoga
pemerintah memiliki perhatian pada UKM agar tetap survive menghadapi tantangan
pasar Asean dan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar