Beberapa hari yang lalu saya mencari
laptop untuk mengganti yang lama karena tidak nyaman digunakan. Niatnya sih
yang lebih gede supaya kegiatan menulis jadi lebih menyenangkan. Untuk itu saya
mulai hunting laptop di sebuah toko online. Supaya lebih mudah, efisien, dan
cepat.
Kali ini bukan pertama kali saya beli
sesuatu di toko online, namun pengalaman menarik ini baru pertama untuk saya. Berdasarkan
penelusuran kemarin membuat saya ingin berbagi lewat tulisan ini agar semua
orang sadar bahwa ada sesuatu disana yang perlu diwaspadai. Karena kejahatan dapat
terjadi pada siapa saja.
Penipuan dengan alasan mama minta
pulsa sudah dapat dilewati semua orang. Mungkin karena begitu familiar dengan
penipuan jenis ini, maka moduspun semakin berkembang dan mencari cara baru.
Modus baru yang saya maksud adalah penipuan berkedok jual beli online.
Pengalaman saya mengekpolorasi penipuan
berkedok jual laptop dan notebook online bermula dari keinginan mendapatkan
barang kualitas bagus dengan harga miring. Sangat manusiawi rasanya, siapa sih
manusia waras yang tidak menginginkan barang bagus dengan harga yang murah.
Nah, berawal dari situ saya melihat beberapa list di toko online.
Gambar Ilustrasi (Sumber: |
Diantara sekian banyak, mata saya
tertuju pada beberapa penawaran barang yang memiliki spesifikasi tinggi dengan
harga yang sangat terjangkau. Katakanlah laptop keluaran baru dengan prosesor
core i3 dan i5 bermacam merek dibandrol dengan harga Rp.2.200.000.-Rp.3.000.000.
Padahal jika dengan harga aslinya bisa mencapai kisaran Rp.5.000.000-Rp.7.000.000
tergantung merk.
Gambar Ilustrasi (Sumber: www.masjumat.com) |
Berdasarkan kontak yang tersedia, saya
mencoba menghubungi penjual via telpon. Seperti pembeli lainnya, saya juga
menanyakan spesifikasi, harga, dan bagaimana proses pengiriman. Dari sana saya
dapat jawaban spesifikasi dan harga sesuai dengan tertera di iklan (murah
banget, pakai wow), sedangkan pembayaran harus dilakukan melalui transfer
dengan cara, pembeli harus mengirimkan transfer 50% dari harga yang disepakati.
Pembayaran 50% dibayar dimuka, selanjutnya dapat dibayar ketika barang sampai
ditempat. Saya meminta Cash On Delivery (COD), sayangnya penjual menolak COD
dengan alasan barangnya berasal dari black market (BM) sehingga untuk keamanan
maka harus via salah satu perusahaan jasa pengiriman terpercaya. Pertamanya
saya tidak menaruh kecurigaan apapun, namun saya putuskan tidak jadi karena
saya lebih merasa nyaman kalau COD.
Proses transaksi pembelian pertama
saya gagal, namun saya mencoba beberapa yang lain. Dan yang mengejutkan adalah
rata-rata yang menawarkan harga rendah dengan barang berkualitas bagus memiliki
kesamaan dalam proses pembayaran dan status barang (BM). Saya berpikir masa
polisi gak tau kalau banyak barang BM bereredar seperti ini. Terus saya coba
pakai logika, masa sih semua barang yang murah, proses transaksi tidak bisa
dilakukan langsung walaupun alamatnya hanya Salemba atau Bogor. Semua ini
mengundang kecurigaan saya.
Karena kecurigaan tersebut, maka saya
coba telusuri penipuan jual beli laptop online. Saya kaget bukan main, ternyata
saya dapat banyak sekali keluhan yang modusnya hampir sama. Selanjutnya saya coba
mengidentifikasi beberapa kemiripan dan menghubungi beberapa diantaranya.
Hasil penelusuran saya sangat
mengejutkan. Jawaban mereka rata-rata tidak jauh-jauh dari barang BM,
pembayaran dimuka 50% dan dilunasi sesudah barang sampai ditempat, menolak
untuk COD walaupun lokasi dapat dijangkau, dan memiliki cara menjelaskan yang
identik. Selanjutnya saya menghubungi salah satu korban untuk konfirmasi
penipuan yang dialami, ternyata beliau juga tertipu karena proses transaksi
seperti ini. Dari informasi ini dapat disimpulkan adalah penjualan seperti ini
adalah bentuk modus penipuan.
(Lanjut Bagian 2 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar