Sumber:http://www.jalanjalankenai.com |
Usia tua dan muda sebenanarnya relatif,
tergantung bagaimana menempatkan diri dan menyadari tugas dan fungsinya. Tentu
saja menyesuaikan dalam lingkungan keluarga, kerja, dan lingkungan masyarakat
sebagai anggota komunitas tempat
tinggal. Jadi berapapun usia kita saat ini, yang penting adalah bagaimana
mempertahankan hidup aktif, produktif, bermanfaat, dan tentu saja sehat.
Berbicara masalah usia, saya teringat
sebuah kutipan dalam buku Prof. Kasali bertajuk Self Driving, Menjadi Driver
atau Passanger . Dalam buku tersebut beliau menjelaskan anak mudah itu lincah,
hanya dengan mengenakan kaos bisa kemana-mana. Oleh karena itu anak muda tidak
perlu membawa beban terlalu banyak, supaya lebih mudah bergerak.
Ungkapan beliau dalam buku ini
sebenarnya memiliki dua pengertian. Pengertian yang pertama mungkin beban dalam
arti fisik. Dimana seorang anak muda kalau kemana-mana ya harusnya simpel. Gak
perlu membawa baran-barang yang terlalu banyak, cukup dengan kaos dan barang
yang penting saja. langsung jalan, dengan demikian anak muda lebih gampang mau
kemana saja. Pengertian yang kedua adalah dalam arti beban secara psikologis.
Seorang anak muda tidak seharunya memikirkan hal-hal yang terlalu berat. Karena
beban-beban seperti ini akan mengganggu perjalanannya kedepan. Anak mudah haruslah
fun, mudah dalam bergerak dan tidak terganggu dengan masalah-masalah yang
membuat langkahnya terhambat. Jadi, berhati-hatilah dengan apapun yang
menyebabkan pengaruh yang tidak baik.
Berbicara masalah beban, semua orang
tentu membawa sesuatu dalam perjalanannya. Semua orang demikian, terlepas dari
sesimpel apa orangnya, yang pasti ada sesuatu yng dibawa. Saya misalnya, selalu
simple dalam segala hal, walaupun terkadang orang melihatnya rumit hehe. Sederhana
saja, kalau mau kemana-mana yang penting ada beberapa kebutuhan penting dalam perjalanan.
Beban saya sebenarnya kalau
kemana-mana itu sangat sedikit. Karena saya tidak mau ribet, tapi kalau
dibutuhkan harus ada. Nah, biasanya yang saya bawa kalau kemana-mana adalah
minyak kayu putih, sebuah buku bacaan, dan sebuah tasbih kecil. Semua itu ada
kisahnya masing-masing he he he.
Minyak kayu putih saya sediakan karena
memang saya sering masuk angin atau gak enak badan, kalau tiba-tiba pusing ya
langsung pakai minyak kayu putih aja cukup. Karena memang tidak suka minum obat, sebelum sakitnya
pakai “banget”. Buku bacaan saya bawa karena saya suka baca, kalau lagi
senggang gak ada yang bisa dibaca itu bikin mati gaya, ujung-ujungnya beli Koran.
yang penting tetap baca untuk killing
time. Kalau tasbih kecil yang selalu di tas, memang sejak dahulu kala, untuk kenyamanan
aja. karena sebagai hamba Allah, kita harus selalu mengingat-Nya. Kalau di bus
kan gelap, gak ada lampu, daripada ngayal melow-melow ngikutin musik gak jelas
mending zikir. Itu gak selalu juga loh, yang penting ada heheh.
Selain benda-benda di atas, sebenarnya
ada yang lain yang saya bawa kalau bepergian. Saya penyuka batik, jadi kalau
saya kemana-mana biasanya selalu ada baju batik di tas. Sebenarnya ini
antisipasi saja kalau tiba-tiba ada acara ya Alhamdulillah ada batik, berhubung
juga batik bias dipakai kemana-mana. Selain itu, kalau perjalanan malam saya
juga menyediakan cream anti nyamuk yang di oles itu loh. Berhubung saya alergi
serangga, kalo digigit nyamuk bisa gatal seluruh badan dan bikin uring-uringan
gak jelas, mending antisipasi pakai Au**n aja. Jadi lebih aman dan bebas
alergi. Sebenarnya karena tau diri aja sih he he he.
Akhirnya, inilah barang-barang yang
saya bawa kemana-mana. Tulisan ini sengaja saya tulis untuk mengikuti tantangan 1st GA - Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar