“Syukur Alhamdulillah”, ucapan yang
melegakan setiap muslim dalam memaknai rahmat Allah disetiap detik hembusan napas
dan disetiap tetes darah yang mengalir. Syukur selalu harus diucapkan karena
nikmat-Nya yang kita terima tidak pernah putus. Aku-pun demikian, bersyukur
atas segala rahmat luar biasa yang kunikmati hingga huruf terakhir ini terlihat
sempurna. Tapi menurutku, syukur bukan berarti harus selau berada ditempat dan
posisi yang sama, kalau bias mendapatkan, berbuat dan ada kesempatan melakukan
lebih baik lebih banyak, dan lebih bermanfaat, kenapa tidak?.
Gambar Ilustrasi (Sumber: arluvastory.blogspot.com) |
Atas dasar pemikiran itulah keputusan
terbaik telah kuambil walaupun mendapat reaksi keras dari banyak orang.
Terserahlah apapun itu, yang penting insyaallah akan bertanggungjawab untuk
keputusan itu. Dan, Alhamdulillah kemarin adalah awal perjalanan selanjutnya. Mudah-mudahan
berkah untuk lebih baik, taqwa, sempurna, dan lebih bahagia (dunia akhirat)
amiiin. Walaupun hujan badai, insyaallah tekad sudah bulat untuk lebih lebih
dan lebih baik lagi. Dan mudah-mudaan permulaan ini yang akan membuka jalan
untuk impian-impianku selanjutnya. 5-10 years there, insyaallah akan menjadi
pengalaman luar biasa. Thank you Allah,
you guidance me, more than I hope.
Gambar Ilustrasi (Sumber: www.voucher-pulsa.net ) |
Terus, apa makna syukur yang
sesungguhnya? Entahlah, yang aku tahu syukur adalah sikap menghargai semua
anugerah tuhan dalam diri dan lingkungan kita dengan meningkatkan ibadah,
berbagi sesama, dan mamanfaatkan semua dijalan yang benar. Lantas, apa yang
salah dengan semua ini? Sesungguhnya tidak ada yang salah, hanya dunia kita
yang belum bias melihat kebebasan berpikir dan mengambil keputusan. Karena pada
dasarnya semua orang menginginkan hidup tenang, nyaman, dan resiko minimal. Tapi,
aku suka tantangan. Dan keputusan ini adalah tantangan yang harus dijawab untuk
membulktikan bahwa tidak ada yang buruk dengan dunia liar kota ini. Toh, ribuan
orang juga hidup dengan kondisi yang sama, berjuang mati-matian pagi siang
petang dan malam. Dan mereka bahagia, mungkin butuh adaptasinya saja. Semangat,
selamat untuk hari yang baru. Pantang pulang sebelum menang!!!.
Gambar Ilustrasi (Sumber: kamipastipeduli.blogdetik.com) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar