Lelah sekali rasanya hari ini. Entah apa
yang menyebabkan rasa seperti ini. Mungkin karena aktivitas tidak biasa kemarin,
tapi tidak. Bukan karena itu, kemarin sangat menikmatinya. Tapi ini mungkin
saja karena malam-malam sekarang yang begitu gelap. Tidak hanya sekarang,
mungkin beberapa purnama yang lalu. Aku lupa entah kapan terakhir kunikmati
malam-malam yang indah. Mungkin sudah begitu lama, ya lama sekali.
Gambar Ilustrasi (Sumber: arvinapuspita.blogspot.com) |
Dulu memang, malam-malam terasa begitu
berwarna. Paling tidak dalam keadaan mendung bahkan hujan masih bias menari. Tanpa
bintang memang pada kondisi demikian, tapi aura bintang-bintang selalu ada,
paling tidak dalam hatiku. Tidak seperti sekarang, terasa begitu sunyi dan
terkadang menakutkan. Horror juga, tapi tidak seberapa. Bintang terakhir sudah
tak terlihat, jangkrik yang biasa ribut di hutan sebelah juga bosan mungkin. Dan
sekarang hampir semua binatang mewarnai malam, menghilang pelan memang tapi pasti menghilang.
Gambar Ilustrasi (Sumber: favim.com) |
Menari kini dalam sunyi. Hanya cahaya bulan redup temani menari. Tapi, Tariku tetap riang. Sunyi memang tapi tak
sunyikan dendang tari. Walaupun hanya setengah bayang-bayang temani malam ini,
kupastikan tarianku tetap inidah, senyumku tetap merekah karena senyumku
seperti beberapa pohon di padang pasir yang meneduhkan siapa saja tanpa pilih
apapun dan sapaku tetap seperti dulu, sapa abadi yang selalu ada untuk wajah-wajah
sepi. Ya, aku tidak akan berubah padamu, dengan atau tanpa bintang-bintangpun
aku tetap ada. Seperti aku yang dulu. Tidak lebih dan kurang, mungkin waktu
saja yang membatasi tetapi hatiku tetap padamu.
Gambar Ilustrasi (Sumber: www.telegraph.co.uk) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar