Gemuruh berperang hangat dibalik awan gelap. Angin menghindar
perlahan bawa pasukan menepi menuju jurang. Awan gelap kini berkeliaran
memenuhi angkasa nan luas. Burung berlari ketakutan, beberapa diantaranya lupa
memasang bulu-bulu hingga berterbangan kesana kemari. Tak hanya langit, bumipun
seakan berhamburan. Beberapa kambing gendut biasanya malaspun kini mengjilang
dari tempatnya. Ouh tuhan, seperti inikah dunia. Semua menghilang, semua
menghindar. Kemana mata-mata indah dengan rambut lentik saat gemuruh tiba. Begitu
takutkah mereka pada halilintar, hingga menyatu seluruh tubuhnya menjadi satu. Tanpa
mata, dagu dan dada. Ouh dunia…ouh semuanya….
Gambar Ilustrasi (Sumber: odeliajulita.blogspot.com) |
Dalam mimpi-mimpiku hujan itu menyenangkan, gemuruh itu
tidak menakutkan. Lihat anak-anak riang, berlompatan, mereka menikmatinya. Apa karena
mereka tak cukup akal? Hingga mereka tak kenal ketakutan? Atau mereka dungu,
hingga tak terusik dengan apapun yang menghampiri. Ouh tuhan… bisakah dunia ini
sedikit lebih tenang? Lebih hening, agar rintik-rintik hujan lebih terasa. Ingin
rasanya pejamkan mata rentangkan tangan dan rasakan sentuhan-sentuhan lembut Kristal-kristal
itu lewati jari jemari dan menghempas bumi. Dinginnya sejukkan jiwa dan
wujudnya sucikan raga.
Gambar Ilustrasi (Sumber: dobelden.wordpress.com) |
Sayang dunia tak selalu hujan. Padahal hujan selalu penuh
berkah. Tuhan, bolehkan huan setiap hari. Hujan yang lembut penuh rahmat. Hujan
yang sejuk menyejukkan jiwa. Dan hujan dengan derai halus, haluskan lirih perih
hingga tak terdengar rintih. Tapi tidak, biarlah seperti ini, terkadang hujan
panas dan gerah agar dunia tetaplah indah. Untuk semuanya…
Gambar Ilustasi (Sumber: intisari-online.com) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar